Skip to content
logo
Menu
Menu

Sektor Penjualan Rumah Mulai Membaik di China?

Posted on Maret 1, 2023

 

Saat ini pasar properti yang ada di China mulai menunjukkan tren pemulihan setelah sebelumnya tertimpa krisis karena melemahnya permintaan kredit dan juga penurunan kepercayaan konsumen pada pengembang.

Penjualan rumah baru di China mulai meningkat tajam di bulan Februari 2023 tahun ini. Hal ini didukung dengan peningkatan permintaan yang ada di kota-kota kecil dan menengan, setelah adanya pencabutan lockdown Covid-19 dan kebijakan properti yang mendukung.

Berdasarkan China Index Academy yang merupakan firma aset real estat independen terbesar, penjualan rumah baru pada 16 kota yang ada di China mengalami kenaikan hingga rata-rata 31,9 persen. Padahal sebelumnya pada bulan Januari lalu, penjualan rumah masih mengalami penurunan sebesar 34,3 persen.

Dalam jangka bulanan saja, penjualan rumah sudah naik 63,8 persen di kota tingkat tiga atau daerah administratif khusus. Sementara pada kota tingkat dua atau daerah otonom yang ada di Tiongkok, naik 43, 9 persen dan 5,0 persen di kota tingkat satu atau setingkat provinsi.

Di antara tujuh kota yang dipilih oleh akademi, total pasokan dari rumah baru rata-rata turun 1 persen dari bulan sebelumnya. Kota besar seperti Shenzhen dan Beijing mengalami penurunan pasokan sebesar 4,89 persen dan 3,01 persen.

Sektor properti China mengalami babak belur dikarenakan krisis likuiditas yang parah di tahun 2022 lalu. Pada awalnya, fenomena ini terjadi karena langkah pemerintah dalam mengendalikan hutang yang semakin membengkak. Apalagi ada banyak pengembang yang gagal untuk membayar atau menunda pembayaran hutang.

Tetapi kini pemerintah sudah membuat kebijakan untuk memberikan dukungan pada sektor ini di akhir November 2022. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan memangkas suku bunga pinjaman selama satu tahun menjadi 3,65 persen dari 3,7 persen. Hal ini memberikan dampak penurunan pertama sejak Januari. Langkah ini membuat terjadinya pemulihan penjualan jangka pendek yang terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang tengah melambat.

Harga rumah baru yang ada di China diproyeksi akan mengalami penurunan yang semakin dalam di semester pertama 2023, sebelum nantinya kembali pulih dengan cepat di semester kedua tahun ini. Harga rumah baru diperkirakan akan turun sebesar 1,0 persen year-on-year (yoy) di paruh pertama tahun ini. Akan semakin dalam dari perkiraan penurunan sebesar 0,5 persen.

Lu Zhe yang merupakan Kepala Ekonom Topperity Securities memperkirakan kalau harga rumah akan mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen, lebih cepat dari perkiraan kenaikan 1,0 persen di semester 2 tahun 2023. Ini dipicu karena pendapatan dan ekspektasi konsumen pulih perlahan dan pasokan dari perumahan melebihi permintaan di kota kecil.

“Rebound permintaan akan mendorong perbaikan harga dengan pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun ini,” kata Lu.

Recent Posts

  • Sektor Penjualan Rumah Mulai Membaik di China?
  • Inilah Bukti Ekonomi Indonesia Saat Ini Bagus Untuk Bisnis Properti
  • Daftar 7 Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa Sampai 828 Meter!
  • Fakta Menarik Lelang Properti The MAJ Milik Gita Wirjawan Capai Rp 314 Miliar
©2023 Ranchosantafenow | Design: Newspaperly WordPress Theme