Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang paling umum dan merupakan penyebab utama rasa sakit serta disabilitas pada orang dewasa. Meski tidak ditandai dengan inflamasi sistemik seperti artritis reumatoid (AR), OA dapat menimbulkan gejala inflamasi lokal yang memberikan kontribusi pada rasa sakit dan kekakuan. Penggunaan obat antireumatik, yang umumnya dikaitkan dengan pengobatan AR, dalam konteks OA dapat menjadi topik yang membingungkan. Artikel ini akan menjelaskan peran potensial dari obat antireumatik dalam pengelolaan osteoartritis dan pertimbangan yang harus diambil oleh klinisi.
A. Pengertian Osteoartritis
- Definisi Osteoartritis
OA adalah kondisi di mana kartilago yang melindungi ujung tulang perlahan-lahan rusak, dan jaringan lain di sekitar sendi, termasuk tulang, dapat terlibat. - Gejala dan Tanda Klinis
Gejala utama OA meliputi nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, dan berkurangnya kemampuan untuk bergerak.
B. Pengelolaan Osteoartritis
- Non-Farmakologis
Termasuk modifikasi aktivitas, latihan fisik, penurunan berat badan, dan fisioterapi. - Farmakologis
Analgesik seperti parasetamol dan NSAID topikal atau oral sering digunakan untuk mengelola rasa sakit yang diakibatkan oleh OA.
C. Peran Obat Antireumatik dalam Osteoartritis
- Pertimbangan Penggunaan
Obat antireumatik tidak secara rutin digunakan dalam pengobatan OA karena kurangnya bukti efektivitas dalam memperlambat progresivitas penyakit. - Skenario Penggunaan
Terkadang, jika OA disertai dengan komponen inflamasi yang signifikan, dokter mungkin mempertimbangkan penggunaan obat antireumatik secara selektif.
D. Obat Antireumatik dalam Konteks Osteoartritis
- NSAID
Meskipun bukan DMARD, NSAID digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi pada OA dan dapat dianggap sebagai obat antireumatik dalam konteks ini. - Glukokortikoid Intra-artikular
Injeksi steroid intra-artikular kadang-kadang digunakan untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit pada sendi OA tertentu. - DMARDs dan Obat Biologis
Penggunaan DMARDs tradisional atau obat biologis pada OA umumnya tidak dianjurkan kecuali dalam kasus klinis yang sangat spesifik dan biasanya dalam konteks penelitian klinis.
E. Pertimbangan Keselamatan
- Risiko Efek Samping
NSAID dan steroid intra-artikular memiliki risiko efek samping yang harus dipertimbangkan, seperti peningkatan risiko masalah kardiovaskular untuk NSAID dan potensi kerusakan sendi dari penggunaan berulang steroid. - Pemantauan Efektivitas dan Keselamatan
Apabila obat antireumatik digunakan, pemantauan klinis dan laboratorium secara rutin diperlukan untuk menilai efektivitas dan memantau efek samping.
F. Kesimpulan
Penggunaan obat antireumatik dalam pengelolaan OA harus dilakukan dengan hati-hati dan biasanya terbatas pada kasus dengan gejala inflamasi yang signifikan. NSAID dapat digunakan untuk mengelola rasa sakit inflamasi, sementara penggunaan DMARDs dan obat biologis kurang mendapat dukungan kecuali dalam penelitian. Keputusan untuk menggunakan obat antireumatik harus didasarkan pada evaluasi individual pasien, dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko secara cermat.