RANCHOSANTAFENOW – Reconquista, yang secara harfiah berarti “penaklukan kembali,” adalah periode panjang dalam sejarah Semenanjung Iberia yang ditandai dengan serangkaian kampanye militer oleh kerajaan-kerajaan Kristen untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh penguasa Muslim (Moors). Periode ini berlangsung selama hampir delapan abad, dari awal abad ke-8 hingga akhir abad ke-15. Reconquista tidak hanya merupakan perang teritorial tetapi juga perjuangan keagamaan dan budaya, yang akhirnya membentuk landasan Spanyol dan Portugal modern. Artikel ini akan membahas lima aspek penting dari periode historis ini.

  1. Latar Belakang Awal:
    • Invasi Umayyah: Reconquista dimulai setelah penaklukan Semenanjung Iberia oleh bangsa Moor yang beragama Islam pada awal abad ke-8.
    • Benteng Kristen: Penguasa Kristen bertahan di wilayah utara yang sulit dijangkau, seperti Asturias, yang menjadi basis bagi perlawanan dan upaya penaklukan kembali wilayah selatan.
  2. Perkembangan Reconquista:
    • Perluasan Wilayah Kristen: Sepanjang abad ke-10 hingga ke-13, kerajaan-kerajaan Kristen seperti León, Castile, Aragon, Navarre, dan Portugal berkembang secara bertahap dengan merebut wilayah dari penguasa Muslim.
    • Peran Ordo Militer: Ordo militer seperti Knights Templar dan Order of Santiago memainkan peran penting dalam Reconquista, membantu mempertahankan dan memperluas wilayah-wilayah Kristen.
  3. Peristiwa Utama:
    • Pertempuran Las Navas de Tolosa (1212): Kemenangan besar bagi pasukan Kristen yang menjadi titik balik dalam Reconquista, melemahkan kekuatan Muslim di Iberia.
    • Jatuhnya Granada (1492): Penaklukan kembali Granada oleh Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Castile menandai akhir dari Reconquista dan penyatuan politik Semenanjung Iberia di bawah kepemimpinan Kristen.
  4. Dampak Sosial dan Kultural:
    • Populasi Mudejar: Seiring berjalannya waktu, banyak dari populasi Muslim yang tetap berada di wilayah yang ditaklukkan dikenal sebagai Mudejars, yang memberi kontribusi pada budaya dan ekonomi lokal.
    • Ekspulsi dan Konversi: Pada akhir Reconquista, bangsa Yahudi dan Muslim dihadapkan pada pilihan sulit untuk berpindah agama atau menghadapi pengusiran. Ini memicu masa Inquisisi Spanyol dan penghapusan praktik agama non-Kristen dari Iberia.
  5. Warisan dan Penilaian Sejarah:
    • Identitas Nasional: Reconquista telah memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional Spanyol dan Portugis, sering kali diglorifikasi dalam narasi sejarah nasional.
    • Penilaian Kritis: Dalam sudut pandang modern, Reconquista dievaluasi secara kritis sebagai masa yang ditandai oleh pertentangan agama dan penganiayaan, serta pengaruhnya terhadap kebijakan kolonial di Amerika oleh Spanyol dan Portugal.

Kesimpulan:
Reconquista adalah periode yang kompleks yang memiliki dampak mendalam terhadap struktur politik, sosial, dan budaya Semenanjung Iberia. Serangkaian konflik ini tidak hanya mengubah peta politik wilayah tetapi juga mengarah pada pertukaran budaya dan agama yang signifikan. Meskipun sering diromantisasi dalam sastra dan seni, Reconquista juga menimbulkan periode ketidakstabilan dan penderitaan bagi banyak penduduk setempat. Warisannya tetap menjadi subjek perdebatan dan refleksi, menandakan pentingnya pemahaman sejarah yang beragam dan berlapis bagi generasi masa kini dan mendatang.