Rusia dan Belarus Tingkatkan Kerjasama Militer di Tengah Ketegangan Regional

Rusia dan Belarus semakin memperkuat kerjasama militer mereka di tengah ketegangan DAFTAR TRISULA88 yang terus meningkat di kawasan Eropa Timur. Kedua negara sekutu ini secara rutin menggelar latihan militer gabungan dan mengembangkan kapasitas pertahanan bersama sebagai respons terhadap dinamika geopolitik yang kompleks, terutama terkait konflik di Ukraina dan ketegangan dengan NATO.

Latihan Militer Gabungan dan Strategis

Pada tahun 2025, Rusia dan Belarus dijadwalkan mengadakan latihan militer gabungan yang dikenal dengan nama Zapad 2025. Latihan ini merupakan kelanjutan dari tradisi latihan strategis bersama yang telah diusulkan sejak 2009 oleh kedua presiden negara tersebut. Zapad 2025 akan menjadi latihan besar yang melibatkan pengerahan pasukan dan peralatan militer secara masif di wilayah Belarus, dengan fokus utama pada peningkatan keamanan militer Negara Kesatuan Rusia-Belarus. Latihan ini juga dirancang untuk mengantisipasi dan merespons ancaman yang dianggap berasal dari NATO dan situasi di zona operasi militer khusus di Ukraina245.

Rusia dan Belarus juga meningkatkan kesiapan tempur pasukan rudal antipesawat mereka sebagai respons terhadap pelanggaran wilayah udara yang terjadi berulang kali6.

Pengembangan Kapasitas Militer dan Teknologi

Selain latihan militer, Rusia dan Belarus juga berkolaborasi dalam pengembangan teknologi militer. Pada awal 2025, Rusia mengajukan proposal pembangunan pabrik drone militer di Belarus, yang akan meningkatkan kapasitas produksi drone di kawasan tersebut. Inisiatif ini menunjukkan upaya kedua negara untuk memperkuat kemampuan militer mereka dengan teknologi modern dan memperluas basis industri pertahanan regional3.

Latihan Mobilisasi dan Kesiapan Militer Belarus

Belarus secara rutin mengadakan latihan mobilisasi militer tahunan untuk menilai kesiapan pasukan cadangan dan lembaga negara dalam menghadapi situasi darurat. Latihan ini juga menjadi bagian dari strategi Belarus untuk menjaga kesiapan militer di tengah ketegangan regional yang meningkat. Belarus, sebagai sekutu dekat Rusia, telah mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai landasan peluncuran operasi militer Rusia, khususnya dalam invasi ke Ukraina. Meskipun tentara Belarus tidak secara langsung terlibat dalam konflik, Presiden Belarus Alexander Lukashenko menegaskan bahwa negaranya siap memasuki konflik jika terjadi agresi skala penuh terhadap Belarus7.

Dinamika Geopolitik dan Ketegangan Regional

Kerjasama militer Rusia dan Belarus terjadi di tengah ketegangan yang tinggi antara Rusia dan NATO, terutama terkait konflik di Ukraina.

Kerjasama Militer dengan Negara Lain

Menariknya, Rusia dan Belarus juga mengundang beberapa negara mitra untuk berpartisipasi dalam latihan militer mereka.